Jumat, 19 April 2013

sadan the explorer


sadan teh explorer
H
ari itu aku dan teman-teman ku melakukan petualangan mahabakti.
Hari pertama jam 6.30 WIB aku berkumpul di sekolah bersama teman-teman guna mempersiapkan pemberangkatan ke BUPER(bumi perkemahn)sermo dekat dengan waduk sermo, sebelum saya menceritakan cerita seru ini saya akan memperkenalkan teman-temanku sesangga/seklompok  dan aku sendiri tentunya orang pertama adalah bayu prang yang sering bersama ku  , tinggi, “gayeng”, yang kedua taris orang yang kritis dalam sanggaku amat sangat kritis walaupun masakanya enak sih, yang ke tiga Qulup anak lampung  karna ke lampunganya dia sering dikatai “slow”yang ke empat Maruf orang yang tidak terlalu mencolok yang ke  lima Yorici orang paling ramai dalam sanggaku paling kocak yang ke lima Hilman sedarah dengan yorici anak biro pramukan sama-sama ramai juga, yang terakir adalah saya sendiri sang ketua sangga orang paling ganteng dalam sangga  paling “strong” dan paling berjengot tentunya, tapi sebenarnya ada satu lagi Ricky Anggoro namanya tapi dia tidak ikut karena dia sedang menjalani OSN(olompiade sain nasional) trasa kurang tampanya.
Pada saat itu sebelum aku pergi ke tempat BUPER  semuanya melakukan upacara pemberangkatan. Upacara itu berjalan dengan hikmat kecuali ketika aku mendengarkan pidato pak kepsek(kepala sekolah) yang amat lama…lama-lama-lama. Upacara pun selesai, tiba-tiba truk-truk pulisi pun dating seperti terjadi”garukan”. Aku dan teman-teman ku pun naik truk dengan berhimpit-himpit, sumpek, aku pun melakukan perjalanan ke BUPER.
Menaiki truk polosi itu rasanya kayak jadi kakak kelas yang lagi ngeMOS adek kelas, maco-maco gitu. Naik truk itu goyang-goyang sempet waktu itu truk menngerem mendadak tangan ku terlepasa dari pegangan aku pun seketika terjatuh dan menimpa teman-temanku rasanya…sakit…haha
Setelah berapa lama perjalanan ke BUPER ternyata aku dan teman-teman ku tidak di turunkan langsung ke tempat BUPER melainkan di suatu lapangan yang jauh dari tempat BUPER setelah kita turun, kita di perintahkan  baris di lapangan itu dengan beberapa pertanyaan dari panitia dan barang siapa menjawab akan melakukan perjalanan  terlebih dulu ke BUPER, ketika panitia memberikan pertanyaan aku pun menjawab dengan lantang”jos”, sangga ku pun brangkat lebih dulu meningalkan teman-teman yang lain.
Dengan mengikuti akan panah yang sudah di pasang oleh panitia aku dan teman-temanku pun melakukan perjalanan ke BUPER sunguh perjalanan yang melelahkan di bantu dengan Suasaana yang sangat panas kami tetap melakukan pejalanan, tetes demi tetes keringat jatuh, pos demi pos kita lewati. Karena sangat panasnya dan membuat haus, persedian air pun habis, untung di jalan ada wartung secara diam-diam aku membeli air dan maknan sebenarnya itu melangar peraturan, tapi tidak apalah, demi kemaslahatan umat.haha… tidak hanya itu di jalan tak terpikir ternyata kita melewati ladang jambu. Kami pun mengambili, sekali lagi tidak papa lah, demi kemaslahatan umat…haha
Di perjalanan hinga dua toko kita hampiri, sebenarnya aku pengen ngambil kelapa tapi tidak jadi karena ada suatu alasan. Waktu demi nwaktu oh… sunguh lama perjalanan ini tuhan, ku berjalan dan terus berjalan terpontang-panting sepertin orang mabuk, mabuk karna kepanasan, kepanasan yang sangat mendehidrasi, tapi setelahg melewati ladang jambu kita melihat waduk yng sangat indah, tapi rasa haus ini tetap tidak terobati oleh itu, biasanya terobati tapi kenapa tidak. Kami pun terus berjalan dengan jalan yang menanjak.
Terus berjalan-terus berjalan… akiranya aku pun sampai ke BUPER dan melapor. Setelah itu aku di beri tenda dan alat-alat lainya untuk membangun tenda, aku mendapatkan kapling no 11 aku sangat beruntung karena tempat yang ku dapatkan itu cukup luas dan terpencil, ternyata doa ku terkabul.
Baru, Hari pertama tapi sangat melelahkan, hari yang panjang, setelah kami membangun tenda  kami di8 beri waktu istirahat hinga waktu solat maghrib tiba, waktu itu kita gunakan se baik-baiknya kita gunakan untuk memasak   mandi dll. Hinga malam iotu tiba-tiba kita di kumpulkan di lapangan kita di pisah-pisahkan dengan yang sangga kusus dan tidak, yang sangga kusus di bawa ke tempat lain, dengan penuh hukuman mereka di bawa pergi, syukur aku tidak termasuk dalam mereka, kita di marahi oleh kakak-kakak dan purna, sunguh malam yang panjang. Hari itu pun berakir segala tekanan sudah hilang berganti dengan perkemahan yang sesunguhnya, bersenang-senang dengan teman melihat perempuan-perempuan cantik, mencari makanan di tetanga-tetanga dengan modus wajah melas pasti aku mendapat makanan , hari itu di penuhi dengan lomba-lomba, sangga ku sudah optimis akan mendapatkan juara hinga aku dan teman-temanku latihan memegang piala, terus latihan dan latihan tapi apa kita pasti kalah dalam perlombaan kecuali dalam perlombaan sahril quran, kamilah pemenangnya hari yan g sangat m,enyenangkan dengan teman-teman yang menyenangkan, hari yang di penuhi dengan lomba hinga malam menjelang, setelah itu   aku dan teman-temanku karna terus kalah kami tetap tidak apa-apa karna kami bahagia, kami pun di beri waktu luang oleh kakak-kakak panitia kami melakukan rutinitas biasa yaitu masak dan mandi, makanan kami di masak dengan sepesial karna koki kami saja chef Taris, koki sangga ku masakanya enak, mantap, bikin ketagihan, sangga kami termasuk sangga yang makmur, terutama makmur air, sangga lain berdatangan ke sangga ku untuk mintak-mintak, dengan berat hati kami pun memberi, tidak papa lah dengan teman sendiri juga. Tapi aku paling tidak suka dengan penjarah makanan, ada penjarah makanan, dia menjarahi makanan sangga-sangga dan ternyata dia adalah  teman kelasku namanya bejo(di samarkan) ingin marah tapi tak bisa, sudahlah.
Hari pun berlanjut hari yang menyenangkan juga tapi juga melelahkan.
Waktu itu aku dan teman-teman ku di suruh berkumpul di lapangan kami di suruh melaksanakan tadabur alam, tadabur alam itu sejenis petualangan alam, kami pun melaksanakannya berjalan dan terus berjalan, perjalanan yang lumayan jauh seperti biasa tetap ada pos-pos dan penunjuk arah, kami melewati hutan, sungai, dan pemukiman warga, lumayan capek lah tapi perjalanan itu terlalu singkat bagiku tidak ada rasanya.
Setelah mengikuti tadabur alam, Akhirnya sore pun tiba. Kami disuruh beristirahat dan  kembali ke tenda masing-masing. Kami membuat makanan lagi bersama chef Taris. Setelah itu kami beristirahat dan tidur.
Esok harinya, kami apel pagi, lalu bersiap-siap untuk kembali pulang. Sebenarnya kami enggan pulang, tetapi karena badan juga capek, akhirnya kami pulang.
Ingin rasanya mengikuti mahabhakti lagi tahun depan. Ini adalah pengalaman yang luar biasa tak terlupakan.

0 komentar:

Posting Komentar