H
|
ari itu aku dan teman-teman ku melakukan petualangan
mahabakti.
Hari pertama jam 6.30 WIB aku
berkumpul di sekolah bersama teman-teman guna mempersiapkan pemberangkatan ke
BUPER(bumi perkemahn)sermo dekat dengan waduk sermo, sebelum saya menceritakan
cerita seru ini saya akan memperkenalkan teman-temanku sesangga/seklompok dan aku sendiri tentunya orang pertama adalah
bayu prang yang sering bersama ku ,
tinggi, “gayeng”, yang kedua taris orang yang kritis dalam sanggaku amat sangat
kritis walaupun masakanya enak sih, yang ke tiga Qulup anak lampung karna ke lampunganya dia sering dikatai
“slow”yang ke empat Maruf orang yang tidak terlalu mencolok yang ke lima Yorici orang paling ramai dalam sanggaku
paling kocak yang ke lima Hilman sedarah dengan yorici anak biro pramukan
sama-sama ramai juga, yang terakir adalah saya sendiri sang ketua sangga orang
paling ganteng dalam sangga paling
“strong” dan paling berjengot tentunya, tapi sebenarnya ada satu lagi Ricky Anggoro
namanya tapi dia tidak ikut karena dia sedang menjalani OSN(olompiade sain
nasional) trasa kurang tampanya.
Pada saat itu sebelum aku pergi ke
tempat BUPER semuanya melakukan upacara
pemberangkatan. Upacara itu berjalan dengan hikmat kecuali ketika aku
mendengarkan pidato pak kepsek(kepala sekolah) yang amat lama…lama-lama-lama.
Upacara pun selesai, tiba-tiba truk-truk pulisi pun dating seperti
terjadi”garukan”. Aku dan teman-teman ku pun naik truk dengan berhimpit-himpit,
sumpek, aku pun melakukan perjalanan ke BUPER.
Menaiki
truk polosi itu rasanya kayak jadi kakak kelas yang lagi ngeMOS adek kelas,
maco-maco gitu. Naik truk itu goyang-goyang sempet waktu itu truk menngerem
mendadak tangan ku terlepasa dari pegangan aku pun seketika terjatuh dan
menimpa teman-temanku rasanya…sakit…haha
Setelah berapa lama perjalanan ke
BUPER ternyata aku dan teman-teman ku tidak di turunkan langsung ke tempat
BUPER melainkan di suatu lapangan yang jauh dari tempat BUPER setelah kita
turun, kita di perintahkan baris di
lapangan itu dengan beberapa pertanyaan dari panitia dan barang siapa menjawab
akan melakukan perjalanan terlebih dulu
ke BUPER, ketika panitia memberikan pertanyaan aku pun menjawab dengan
lantang”jos”, sangga ku pun brangkat lebih dulu meningalkan teman-teman yang
lain.
Dengan mengikuti akan panah yang
sudah di pasang oleh panitia aku dan teman-temanku pun melakukan perjalanan ke
BUPER sunguh perjalanan yang melelahkan di bantu dengan Suasaana yang sangat
panas kami tetap melakukan pejalanan, tetes demi tetes keringat jatuh, pos demi
pos kita lewati. Karena sangat panasnya dan membuat haus, persedian air pun
habis, untung di jalan ada wartung secara diam-diam aku membeli air dan maknan
sebenarnya itu melangar peraturan, tapi tidak apalah, demi kemaslahatan
umat.haha… tidak hanya itu di jalan tak terpikir ternyata kita melewati ladang
jambu. Kami pun mengambili, sekali lagi tidak papa lah, demi kemaslahatan
umat…haha
Di perjalanan hinga dua toko kita
hampiri, sebenarnya aku pengen ngambil kelapa tapi tidak jadi karena ada suatu
alasan. Waktu demi nwaktu oh… sunguh lama perjalanan ini tuhan, ku berjalan dan
terus berjalan terpontang-panting sepertin orang mabuk, mabuk karna kepanasan,
kepanasan yang sangat mendehidrasi, tapi setelahg melewati ladang jambu kita
melihat waduk yng sangat indah, tapi rasa haus ini tetap tidak terobati oleh
itu, biasanya terobati tapi kenapa tidak. Kami pun terus berjalan dengan jalan
yang menanjak.
Terus berjalan-terus berjalan…
akiranya aku pun sampai ke BUPER dan melapor. Setelah itu aku di beri tenda dan
alat-alat lainya untuk membangun tenda, aku mendapatkan kapling no 11 aku
sangat beruntung karena tempat yang ku dapatkan itu cukup luas dan terpencil,
ternyata doa ku terkabul.
Baru, Hari pertama tapi sangat
melelahkan, hari yang panjang, setelah kami membangun tenda kami di8 beri waktu istirahat hinga waktu
solat maghrib tiba, waktu itu kita gunakan se baik-baiknya kita gunakan untuk
memasak mandi dll. Hinga malam iotu
tiba-tiba kita di kumpulkan di lapangan kita di pisah-pisahkan dengan yang
sangga kusus dan tidak, yang sangga kusus di bawa ke tempat lain, dengan penuh
hukuman mereka di bawa pergi, syukur aku tidak termasuk dalam mereka, kita di
marahi oleh kakak-kakak dan purna, sunguh malam yang panjang. Hari itu pun
berakir segala tekanan sudah hilang berganti dengan perkemahan yang
sesunguhnya, bersenang-senang dengan teman melihat perempuan-perempuan cantik,
mencari makanan di tetanga-tetanga dengan modus wajah melas pasti aku mendapat
makanan , hari itu di penuhi dengan lomba-lomba, sangga ku sudah optimis akan
mendapatkan juara hinga aku dan teman-temanku latihan memegang piala, terus
latihan dan latihan tapi apa kita pasti kalah dalam perlombaan kecuali dalam
perlombaan sahril quran, kamilah pemenangnya hari yan g sangat m,enyenangkan
dengan teman-teman yang menyenangkan, hari yang di penuhi dengan lomba hinga
malam menjelang, setelah itu aku dan
teman-temanku karna terus kalah kami tetap tidak apa-apa karna kami bahagia,
kami pun di beri waktu luang oleh kakak-kakak panitia kami melakukan rutinitas
biasa yaitu masak dan mandi, makanan kami di masak dengan sepesial karna koki
kami saja chef Taris, koki sangga ku masakanya enak, mantap, bikin ketagihan,
sangga kami termasuk sangga yang makmur, terutama makmur air, sangga lain
berdatangan ke sangga ku untuk mintak-mintak, dengan berat hati kami pun
memberi, tidak papa lah dengan teman sendiri juga. Tapi aku paling tidak suka
dengan penjarah makanan, ada penjarah makanan, dia menjarahi makanan
sangga-sangga dan ternyata dia adalah
teman kelasku namanya bejo(di samarkan) ingin marah tapi tak bisa,
sudahlah.
Hari pun berlanjut hari yang
menyenangkan juga tapi juga melelahkan.
Waktu itu aku dan teman-teman ku di
suruh berkumpul di lapangan kami di suruh melaksanakan tadabur alam, tadabur
alam itu sejenis petualangan alam, kami pun melaksanakannya berjalan dan terus
berjalan, perjalanan yang lumayan jauh seperti biasa tetap ada pos-pos dan
penunjuk arah, kami melewati hutan, sungai, dan pemukiman warga, lumayan capek
lah tapi perjalanan itu terlalu singkat bagiku tidak ada rasanya.
Setelah mengikuti tadabur alam,
Akhirnya sore pun tiba. Kami disuruh beristirahat dan kembali ke tenda masing-masing. Kami membuat
makanan lagi bersama chef Taris. Setelah itu kami beristirahat dan tidur.
Esok harinya, kami apel pagi, lalu
bersiap-siap untuk kembali pulang. Sebenarnya kami enggan pulang, tetapi karena
badan juga capek, akhirnya kami pulang.
Ingin rasanya mengikuti mahabhakti
lagi tahun depan. Ini adalah pengalaman yang luar biasa tak terlupakan.